Dua bulan yang lalu, ketika saya pertama kali menjadi anak kos di Siwalankerto, mungkin saya hanya bisa membaca, keluar kosan untuk berbelanja dan kembali lagi, browsing, social networking dan sebagainya...
Saya bukan siapa-siapa dan tidak mengenal siapa-siapa (atau mengetahui dimana alamat kos orang-orang yang saya kenal) di UK Petra.
Kemudian perkuliahan dimulai dengan berbagai briefing, tes, seminar dan blah, blah, blah..
Perlahan, saya mulai mengenal sesama mahasiswa baru Fakultas Ilmu Komunikasi dan memiliki komunitas yang pertama yaitu seluruh angkatan saya yaitu angkatan 2011 (karena saya mengenal sebagian besar dari mereka :)
Kemudian komunitas saya yang lebih kecil adalah Kelompok P3KMABA yang kemudian menjadi kelompok tutorial selama semester pertama di UK Petra.
Komunitas yang lain dimana saya berada juga adalah kelas saya yang terdiri oleh mahasiswa baru dengan NRP diatas 60, meskipun kemudian kelas tersebut juga terbagi dalam beberapa kelas yang lebih kecil.
Awalnya mungkin rumit ketika kita bertemu dengan berbagai wajah baru dengan karakter yang beragam. Mulai dari yang mirip kita hingga yang seratus-delapan-puluh derajat berbeda dengan kita, tapi semuanya itu dapat kita lalui jika kita benar-benar memulai segala sesuatu dengan positif.
Tersenyum, membuka diri dan selalu mencoba memulai hal yang baik adalah cara saya agar dapat bisa memiliki banyak teman dan hal itu sama sekali tidak membawa kerugian bagi saya.
Kemudian komunitas saya yang lain adalah PPKM (Persekutuan Pemuda Kristen Maluku) yang menjadi wadah bagi kepemudaan kristen maluku untuk berkembang dalam banyak hal melalui interaksi dengan sesama warga maluku.
Selain itu CSLC atau disebut Class Of Servant Leader Community juga adalah tempat dimana saya berinteraksi dan belajar menjadi seorang pemimpin yang melayani, sesuai dengan nilai-nilai kristiani yang memag ditanamkan dalam berbagai pembelajaran di UK Petra.
Di dalam komunitas-komunitas tersebut, baik yang secara tersusun maupun tidak, saya menemukan passion saya yaitu berbagi dengan orang lain dan juga belajar banyak hal.
Dalam komunitas, hal-hal yang terkecil sekalipun dapat dimanfaatkan sebagai pelajaran dan itu akan melatih diri kita untuk menjadi lebih baik lagi.
Seperti yang pernah saya katakan dalam postingan saya beberapa waktu yang lalu :
Besi menajamkan besi, seperti halnya orang menajamkan orang.
Hal itu benar-benar terjadi pada diri saya dan saya tak akan begitu banyak belajar dalam dua bulan ini apabila saya tidak memiliki komunitas-komunitas tersebut. Saya belajar dari orang-orang yang berinteraksi dengan saya dan disana saya meras hidup dan penuh.
Satu hal yang saya tekankan, jangan pernah berharap banyak dari komunitasmu jika kau sendiri tak pernah memberi sesuatu kepada mereka. Berikanlah apa yang kau miliki dengan tulus hati maka kau akan menemukan banyak hal yang mungkin jauh lebih dari pemikiranmu.
Thanks for read !
God Bless You...
No comments:
Post a Comment