Film berdurasi 130 menit ini mengisahkan dua orang traveler dari Thailand yang bertemu secara kebetulan di Korea saat keduanya berlibur disana. Mereka berpergian bersama dengan kesepakatan untuk tidak menyebutkan nama masing-masing sehingga penonton pun tidak mengetahui nama mereka hingga akhir film (meski nama si cewek dapat ditemukan melalui pengamatan jeli terhadap alur film).
Sikap si cowok yang dikategorikan sebagai cowok paling menyebalkan sedunia, yang bertindak tanpa melihat konteks, ternyata sangat klop saat disandingkan dengan karakter cewek independen nan ceria, tetapi dewasa serta humoris. Penyajian komedi dan unsur romantika yang ada di film garapan Banjong Pisanthanakun ini sangat segar dan mampu dicerna dengan baik sehingga dapat dipastikan bahwa para penonton akan terhibur sejak awal hingga akhir film. Bahkan bagian yang penuh tetesan airmata dari film ini dapat saya beri angka 8 karena memiliki makna yang mendalam dengan sentuhannya sangat apa adanya.
Selain penyajiannya secara keseluruhan, subtema yang digaris bawahi dalam film ini adalah bagaimana budaya Drama Korea telah merajai pemikiran sebagiab besar warga thailand dibanding dengan drama produksi dalam negeri mereka sendiri. Hal ini diusung dengan menjadikan si cewek sebagai pro dan si cowok yang kontra. Meski begitu, warna budaya Drama Korea dalam film ini justru diperbanyak dan hal itu semakin memperkaya paduan yang ada dalam film ini.
Unsur non-verbal yang kreatif dalam film ini pun memberi binar tersendiri bagi para penontonnya. Bagaimana konteks budaya yang berbeda terkait unsur non-verbal ternyata mampu menyumbangkan nilai lebih bagi sebuah film jika dikemas dengan cara yang menyenangkan.
Selain penyajiannya secara keseluruhan, subtema yang digaris bawahi dalam film ini adalah bagaimana budaya Drama Korea telah merajai pemikiran sebagiab besar warga thailand dibanding dengan drama produksi dalam negeri mereka sendiri. Hal ini diusung dengan menjadikan si cewek sebagai pro dan si cowok yang kontra. Meski begitu, warna budaya Drama Korea dalam film ini justru diperbanyak dan hal itu semakin memperkaya paduan yang ada dalam film ini.
Unsur non-verbal yang kreatif dalam film ini pun memberi binar tersendiri bagi para penontonnya. Bagaimana konteks budaya yang berbeda terkait unsur non-verbal ternyata mampu menyumbangkan nilai lebih bagi sebuah film jika dikemas dengan cara yang menyenangkan.
Overall, film ini dapat menjadi pilihan tontonan malam minggu bersama teman-teman ataupun kekasih sebab sangat ringan dan membuat rileks. Sungguh suatu suguhan kreatif bagi siapa saja yang ingin mendapatkan tontonan menghibur penuh warna dan tawa.
Selamat menonton !!
^o^
Selamat menonton !!
^o^
No comments:
Post a Comment