PEOPLE CAN BE VERY SMART, BUT AS LONG AS HE DID NOT WRITE, HE WILL BE NO ONE IN HISTORY....

Friday, April 20, 2012

Masalah Pencernaan dan Makanan Pedas.

Tak diragukan lagi, masakan khas Indonesia merupakan masakan bercita rasa gurih yang tinggi karena begitu banyak rempah-rempah yang digunakan dalam resep masakan tersebut. Selain gurih dan tentunya lezat, rasa pedas menjadi salah satu ciri yang melekat dalam masakan nusantara.
Berbagai macam resep masakan yang terkenal seperti bumbu rica-rica dan penyetan adalah masakan nusantara yang terekenal dapat membuat selera makan bertambah. Berbagai macam sambal khas nusantara seperti sambal terasi, sambal petis, sambal pencit dan sambal dabu-dabu telah terkenal kelezatannya bukan hanya oleh rakyat Indonesia, tetapi juga oleh masyarakat dunia yang menyukai kuliner Indonesia.

"Masakan bukan lagi sebuah cara manusia bertahan hidup, masakan sekarang lebih kepada rekreasi dan hiburan.."

Kalimat diatas pernah diucapkan oleh salah seorang dosen saya ketika membahasa betapa manusia sekarang mengalami perkembangan yang sangat luar biasa. Realita yang digambarkan pada kalimat tebal diatas juga terjadi kepada saya. Saya merupakan seseorang yang bertubuh langsing (ehm, kurus) tetapi memiliki porsi makanan yang besar. Saya menyukai berbagai macam jenis makanan, terutama yang grurih dan berbumbu yang lebih tepatnya digambarkan dengan frasa makanan 'pedas'.
Meskipun saya menyukai makanan pedas, ketika menyantap makanan tersebut, lidah saya sebenarnya sangat cepat mencapai limit batas kepedasan. Hal itu tidak menyurutkan niat saya ketika harus menyantap masakan pedas. Dengan ditemani minuman segar yang sedikit manis, saya terus melanjutkan santap-menyantap tersebut hingga makanan di depan saya habis tak bersisa.
Well, masalah mulai muncul disini. Sejak kecil, saya mempunyai penyakit pencernaan yang mana pencernaan saya sangat lemah dan reaktif terhadap zat-zat seperti makanan bergas, pedas maupun terlalu asam.
Makanan pedas adalah makanan yang harus, saya ulangi, HARUS dihindari ketika anda mempunyai masalah pencernaan atau memiliki pencernaan yang sensitif. Saya memang memiliki pengetahuan akan hal tersebut secara lisan dari orangtua, kakak, paman, bibi dan semua orang lain sejak saya masih kecil. Ironisnya beberapa kali saya harus diinfus karena terlalu memanjakan lidah saya dengan makanan yang pedas.
Setelah kasus diinfus yang saya alami enam bulan lalu karena pencernaan saya menolak semua jenis makanan yang masuk kedalamnya, saya mulai kurang ramah terhadap masakan pedas. Sambal botol pedas manis adalah batas toleransi saya, dan ketika ada sambal ulek pun, saya hanya menyentuhkan lauk ke sambal dengan sangat hati-hati dan menyantapnya dengan banyak sekali nasi.
Mungkin terdengar konyol, tetapi kesehatan mejadi nomor satu. Alasan saya tidak menampilkan gambar masakan pada postingan kali ini juga agar anda-anda yang memiliki masalah pencernaan, tidak tergiur untuk menyantap masakan pedas dan berujung seperti saya...
Sekian dan terima kasih... ^_^

No comments:

Post a Comment