Akhir-akhir ini ada sebuah perubahan yang memancing timbulnya jamur-jamur komedi di komunitas saya.
Perubahan tersebut adalah pernikahan dua orang senior pada akhir desember lalu. Status suami-istri tersebut memang memancing para junior untuk menciptakan lelucon-leucon yang agak menyinggung hubungan suami-istri. Bagi kebanyakan orang, slapstick tersebut memang lucu dan bagi yang tidak menganggapnya lucupun pasti akan tersenyum karena mengerti arah pembicaraannya.
Perubahan tersebut adalah pernikahan dua orang senior pada akhir desember lalu. Status suami-istri tersebut memang memancing para junior untuk menciptakan lelucon-leucon yang agak menyinggung hubungan suami-istri. Bagi kebanyakan orang, slapstick tersebut memang lucu dan bagi yang tidak menganggapnya lucupun pasti akan tersenyum karena mengerti arah pembicaraannya.
Well, slapstick maupun lelucon pintar memang seringkali muncul dalam interaksi intra-komunitas, tetapi sejauh mana semua itu dipergunakan harus kita mengerti dengan benar agar nantinya tidak berlebihan dalam membuat lelucon dan berujung pada kata KONFLIK.
Pertama, kita harus melihat sifat orang yang kita candai. Itu yang paling penting menurut saya, sebab jika lelucon kita ditujukan pada orang yang menanggapi segala sesuatu dengan serius, konflik sudah pasti akan menghampiri kita.
Kedua, kita perlu melihat dari sudut pandang orang yang kita jadikan lelucon. Fakta-fakta sensitif yang khusus mengenai orang lain sebaiknya kita hindari, misalnya saja orangtua rekan kita adalah seorang mantan napi. Kita seharusnya menjauhi lingkup lelucon yang menyangkut penjara ataupun narapidana, sebab penerimaan semua orang akan sesuatu bisa saja berbeda. Mungkin kita bisa saja berujar, "kalo aku jadi dia aku gak akan tersinggung kok", tapi masalahnya disini adalah bahwa kerangka rujukan dan bidang pengalaman kita dengan orang lain tak ada yang sama. Perbedaan itu harus membuat kita memposisikan diri dan melihat lelucon kita sebagaimana orang itu mungkin akan melihat. Hindari fakta yang sensitif jika hendak bermain aman.
Ketiga, jangan berlebihan. Ketika kita menertawai sebuah lelucon,terkadang orang lain akan menyambutnya dengan fakta lain yang membuat hal itu semakin lucu. Ada waktunya tertawa dan ada waktunya berhenti. Sebaiknya kita tidak menertawai orang lebih dari semenit karena biasanya jika semakin banyak yang menambahkan, lelucon akan menjadi 'agak' kejam dan itu harus dihindari.
Overall, lelucon dibuat untuk menghibur dan hanya untuk itu. Tertawalah dengan komunitasmu dan buat hidup kalian lebih indah tapi ingatlah batasan dalam menertawai sebab kadang batasan itu sangat sulit untuk dilihat.
Make a fun joke, not the bad one... ^^
Pertama, kita harus melihat sifat orang yang kita candai. Itu yang paling penting menurut saya, sebab jika lelucon kita ditujukan pada orang yang menanggapi segala sesuatu dengan serius, konflik sudah pasti akan menghampiri kita.
Kedua, kita perlu melihat dari sudut pandang orang yang kita jadikan lelucon. Fakta-fakta sensitif yang khusus mengenai orang lain sebaiknya kita hindari, misalnya saja orangtua rekan kita adalah seorang mantan napi. Kita seharusnya menjauhi lingkup lelucon yang menyangkut penjara ataupun narapidana, sebab penerimaan semua orang akan sesuatu bisa saja berbeda. Mungkin kita bisa saja berujar, "kalo aku jadi dia aku gak akan tersinggung kok", tapi masalahnya disini adalah bahwa kerangka rujukan dan bidang pengalaman kita dengan orang lain tak ada yang sama. Perbedaan itu harus membuat kita memposisikan diri dan melihat lelucon kita sebagaimana orang itu mungkin akan melihat. Hindari fakta yang sensitif jika hendak bermain aman.
Ketiga, jangan berlebihan. Ketika kita menertawai sebuah lelucon,terkadang orang lain akan menyambutnya dengan fakta lain yang membuat hal itu semakin lucu. Ada waktunya tertawa dan ada waktunya berhenti. Sebaiknya kita tidak menertawai orang lebih dari semenit karena biasanya jika semakin banyak yang menambahkan, lelucon akan menjadi 'agak' kejam dan itu harus dihindari.
Overall, lelucon dibuat untuk menghibur dan hanya untuk itu. Tertawalah dengan komunitasmu dan buat hidup kalian lebih indah tapi ingatlah batasan dalam menertawai sebab kadang batasan itu sangat sulit untuk dilihat.
Make a fun joke, not the bad one... ^^
No comments:
Post a Comment