PEOPLE CAN BE VERY SMART, BUT AS LONG AS HE DID NOT WRITE, HE WILL BE NO ONE IN HISTORY....

Tuesday, January 31, 2012

De Breede en De Smalle Weg - Jalan Yang Lebar dan Jalan Yang Sempit, mana kau pilih ?


Saat aku masih balita, keluargaku memiliki versi asli dari lukisan ini. Jalan yang lebar dan jalan yang sempit. Lukisan ini tidak terselamatkan ketika rumah kami dilalap api di tahun 1999.
Lukisan ini boleh dibilang merupakan salah satu karya seni pertama yang mampu aku apresiasikan. Aku ingat saat aku masih kecil dan memanjat kursi untuk melihat lukisan ini dengan lebih jelas tapi aku hanya dapat memperhatikan bagian paling bawah yaitu ular, semak dan dua loh batu karena saat itu aku masih sangat pendek.
De Breede En De Smalle Weg adalah lukisan yang dibuat berdasarkan Kitab Injil Matius 7:13-14 yang berbunyi :

 "13 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; 14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."

Dalam lukisan itu digambarkan tentang dua jalan dalam kehidupan manusia yaitu jalan yang lebar (yang dikaitkan dengan bersenang-senang, hidup bebas, berjudi dan kehidupan duniawi lainnya) dan jalan yang sempit (kehidupan yang berlawanan dengan kehidupan duniawi di jalan yang lebar).
Ujung jalan yang lebar dikatakan berujung pada kebinasaan yang dalam hal ini neraka dan ujung dari jalan yang sempit adalah surga.
Dalam perkembangannya, terutama setelah tahun 2000, simbol all-seeing-eye (mata maha melihat) yang ada di tengah atas lukisan ini, kemudian dikaitkan dengan Illuminati yang adalah simbol setan.
Kemungkinan bahwa sang pelukis mungkin seorang iluminati bisa saja benar, tetapi terlepas dari hal itu, yang disampaikan dalam lukisan ini (terkait dengan kebenaran Firman dalam Alkitab) juga patut diperhatikan, sebab semua itu adalah untuk mengajarkan bahwa menghidupi keduniawian akan membawa manusia ke kebinasaan dan oleh sebab itu maka hidup kudus adalah cara untuk mencapai surga (sekali lagi, yang dikaitkan dengan kebenaran Firman dalam Alkitab).

Be Positive, look from the right angle... ^^

Saturday, January 21, 2012

Communities Story Seven : Joke. What It Should Be ?

Akhir-akhir ini ada sebuah perubahan yang memancing timbulnya jamur-jamur komedi di komunitas saya.
Perubahan tersebut adalah pernikahan dua orang senior pada akhir desember lalu. Status suami-istri tersebut memang memancing para junior untuk menciptakan lelucon-leucon yang agak menyinggung hubungan suami-istri. Bagi kebanyakan orang, slapstick tersebut memang lucu dan bagi yang tidak menganggapnya lucupun pasti akan tersenyum karena mengerti arah pembicaraannya.
Well, slapstick maupun lelucon pintar memang seringkali muncul dalam interaksi intra-komunitas, tetapi sejauh mana semua itu dipergunakan harus kita mengerti dengan benar agar nantinya tidak berlebihan dalam membuat lelucon dan berujung pada kata KONFLIK.
Pertama, kita harus melihat sifat orang yang kita candai. Itu yang paling penting menurut saya, sebab jika lelucon kita ditujukan pada orang yang menanggapi segala sesuatu dengan serius, konflik sudah pasti akan menghampiri kita.
Kedua, kita perlu melihat dari sudut pandang orang yang kita jadikan lelucon. Fakta-fakta sensitif yang khusus mengenai orang lain sebaiknya kita hindari, misalnya saja orangtua rekan kita adalah seorang mantan napi. Kita seharusnya menjauhi lingkup lelucon yang menyangkut penjara ataupun narapidana, sebab penerimaan semua orang akan sesuatu bisa saja berbeda. Mungkin kita bisa saja berujar, "kalo aku jadi dia aku gak akan tersinggung kok", tapi masalahnya disini adalah bahwa kerangka rujukan dan bidang pengalaman kita dengan orang lain tak ada yang sama. Perbedaan itu harus membuat kita memposisikan diri dan melihat lelucon kita sebagaimana orang itu mungkin akan melihat. Hindari fakta yang sensitif jika hendak bermain aman.
Ketiga, jangan berlebihan. Ketika kita menertawai sebuah lelucon,terkadang orang lain akan menyambutnya dengan fakta lain yang membuat hal itu semakin lucu. Ada waktunya tertawa dan ada waktunya berhenti. Sebaiknya kita tidak menertawai orang lebih dari semenit karena biasanya jika semakin banyak yang menambahkan, lelucon akan menjadi 'agak' kejam dan itu harus dihindari.
Overall, lelucon dibuat untuk menghibur dan hanya untuk itu. Tertawalah dengan komunitasmu dan buat hidup kalian lebih indah tapi ingatlah batasan dalam menertawai sebab kadang batasan itu sangat sulit untuk dilihat.

Make a fun joke, not the bad one... ^^

Tuesday, January 17, 2012

Quotes


HAVING SOMETHING MEANS YOU NEED TO GIVE SOMETHING

BECAUSE WATER SHOULD FLOW AND ALSO THE GIFT
                                               

Boku Note. Some Simple-Special Song From DORAEMON.

Haha..
saat selesai dengan semua rutinitas dan semua kerjaan yang sebagian besar dilakukan di depan laptop, malam hari ini saya mendengarkan salah satu lagu yang begitu merdu dan penuh dengan arti....
Lagu ini adalah lagu yang menjadi soundtrack salah satu film Doraemon : Nobita's Dinosaur yang adalah versi remake 2006 dari film berjudul sama di tahun1980.
Terlepas dari ceritanya yang selalu saja penuh warna dengan segala tingkah tokoh dan alat-alat ajaib sang robot kucing, soundtracknya yang bertajuk Boku Note atau dalam bahasa Inggris disebut My Note yang dinyanyika Sukima Switch ini adalah salah satu soundtrack yang menjadi favorit saya dari begitu banyak sountrack film Doraemon.

Sebelum melihat lirik dari lagu ini, Intro yang begitu merdu di bagian awal membuat saya memutuskan bahwa lagu ini adalah lagu yang bagus.


Boku Note sendiri bercerita seseorang yang ingin mengungkapkan banyak hal yang ia dengar, lihat maupun rasakan dengan cara yang berbeda di setiap waktunya. Tema abstrak yang sangat sederhana namun dikemas dalam lagu yang begitu indah... Two Thumbs for Boku Note !

Berikut ini adalah lirik boku Note (versi Jepang dan Inggris) :

Mimi wo sumasuto kasukani 
kikoeru ame no oto
Omoi wo tsuzurou to koko ni suwatte
kotoba sagashite iru
The slight sound of the rain can be heard 
when I listen carefully
I'm sitting here trying to find the words 
that would describe my heart
Kangaete kaite tsumazuite 
keshitara moto douri
12 jikan tatte narabeta mon wa kami kuzu datta
I think, write, and pause
I erase and everything's back to the way it is
What I got down after 12 hours was just litter*
Kimi ni tsutaetakute umaku wa ikanakute
Tsunori tsumoru kanjou wa fukurete yuku dake
Hakidasu koto mo dekizuni
I want to tell you but it doesn't work out well
The feelings that pent-up from thinking, 
swells up without being expressed
Ima boku no naka ni aru kotoba no kakera
Nodo no oku, surudoku togatte tsukisasaru
Kirei janakuttate 
sukoshizutsu datte iinda
Kono itami wo tada katachini surunda
The shards of words inside me now
pointing sharply, stabbing the back of my throat
It doesn't haven't to be beautiful
It's alright if it's little by little
I'll mould my pain into a shape
Naniwo shitemo tsuzukanai kodomo no korono bokuwa
"Korezotte mono" te kikaretemo 
kotae ni komatteta
Sonna boku ni demo 
ataerareta mono ga aruto iyuunara
Mayoi tachidomatta jibun jishin mo 
shinjite itaina
Nothing lasted for long when I was child
Even if I was asked "Is this the thing" 
I was troubled with what to answer
If you are to say that there was something that was awarded to someone like me
Then I'd like to believe in myself when I was lost and standing
Boku ga iru kono basho wa 
sukoshi kyuukutsu dakedo
Ai ni michita hyoujyou de 
nukumori afurete
Soshite kimi no koe ga suru
The place I'm at right now is a little uncomfortable but
with an expression full of love 
I'm filled with warmth
And then I hear your voice
Ashimoto ni nagesuteta 
agaita ato mo
Mogaiteru jibun mo zenbu boku dakara
Kakaeteru omoi wo hitasura ni sakebunda
Sono koe no saki ni kimi ga irunda
Even the marks of strife that were
thrown down at my feet,
even when I'm struggling, it's all me so
I just earnestly shout out the feelings inside
You're there at the end of the voice
Mimi wo sumasuto tashikani kikoeru boku no oto
Sora wa nakiyande kumo ga kireteku
My sound can be heard when you listen carefully
The sky stops crying and the clouds start to part
Ima boku ga tsumuideiku kotoba no kakera
Hitozutsu orikasanatte uta ni naru
Kirei janakutatte sukoshizutsu datte iinda
Hikari ga sashikomu
The shards of words, I sew together now
One by one they overlap to become a song
It doesn't have to be beautiful
It's alright if it's little by little
The light shines through
Kono koe ga kareru made utai tsuzukete
Kimi ni furu kanashimi nanka 
harasereba ii
Arinomama no boku wo kimi ni todoketainda
Sagashiteta mono wa, menomae ni atta
I'll sing until my voice withers and
wish that the sadness that falls on you, 
clears away
I want the way I am, to reach you
What I was looking for was right in front of me

Thursday, January 12, 2012

Tentang Aku Yang Melihat Masa Lalu.

Menilai judulku yang agak kurang menarik dibanding dengan tulisan-tulisanku yang lain, nampaknya apa yang akan kuutarakan di blog ini akan menjadi sesuatu yang kurang signifikan. Mungkin juga begitu, mungkin juga tidak.
Semua orang pernah melewati masa-masa sulit dalam hidup mereka (dalam aspek apapun) dan proses itu tentu sangat tidak mudah untuk dilalui.
Akhir-akhir ini aku senang melakukan Time-Traveling di Timeline akun jejaring sosial Facebook milikku. Akun yang diaktifkan sejak mei 2010 itu ternyata merekam sesuatu yang sebagian besar bersifat LABIL.
Labil dan usia-remaja memang adalah dua konsep yang saling berkaitan sebab para psikologi juga mengutarakan itu (lihat saja apa yang mereka katakan di talk-show apapun yang bisa anda tonton). Well, ke-labil-an itu nampaknya cukup kuat dalam kehidupanku dua tahun terakhir. Bukan bermaksud menjelek-jelekan diri sendiri, tapi aku memang harus mengakui bahwa saat itu aku melakukan banyak hal yang sangat kekanak-kanakan, bodoh dan kurang penting dalam masa-masa itu.
Setiap status yang  ku-update seperti menceritakan semua itu dalam bentuk untaian daftar ke-labil-an remaja yang akut. Emosi yang naik turun dan berbeda antara jam 2 siang dan jam 5 sore kemudian berubah lagi di jam 8 malam merupakan bukti bahwa saat itu aku kurang bisa mengatur emosi pribadi.
Tanpa panjang lebar membahas masa remaja, aku mencoba merefleksikan semua ini (yang tampak selalu menjadi agenda pribadiku setiap kali menemui sesuatu yang "menarik") dan menemukan bahwa ya, kita bisa saja menjadi orang yang sangat-sangat-sangat-sangat-sangat buruk. Bertingkah buruk, mengatakan hal yang buruk, melakukan hal yang buruk dan semuanya itu bisa saja untuk alasan sepele yang sekali lagi saya katakan KURANG SIGNIFIKAN.
okay...
lalu apakah hanya sampai disitu? jelas tidak.
Terima kasih untuk Facebook dan Timelinenya, aku belajar banyak sekali hal untuk memperbaiki diri. Dalam film Easy A yang sudah ku-review sebelumnya, Thomas Haden Church dalam perannya mengatakan kalimat seperti ini :

"I don't know what your generation's fascination is with documenting your every thought... 
but I can assure you, they're not all diamonds."

yang artinya :


"Aku tak tahu apa yang menarik bagi generasi kalian sehingga harus mendokumentasikan semua pikiran kalian, tapi aku dapat meyakinkanmu, tidak semuanya adalah berlian"

Sepertinya semua status labil dan kurang penting yang kutulis terkait dengan kehidupan SMAku memang memang bukan berlian, tapi jika aku melihat sejenak ke belakang, aku menemukan banyak hal yang harus aku ubah. Dengan sedikit banyak kedewasaan yang telah aku dapat semenjak hidup mandiri sebagai mahasiswa, aku bisa melihat bahwa kesalahan-kesalahan di masa lalu yang "didokumentasikan" dalam status-status itu membantuku mengoreksi banyak dalam kehidupanku sekarang.
Yang ingin kukatakan disini adalah :


"Kesalahan di masa lalu adalah cermin yang akan membeberkan semua keburukan hidup kita, berkacalah, maka kau akan tahu bagian mana yang perlu kau benahi...."


Well, jalani hidup kalian.. sebaik mungkin... berikan yang terbaik.. namun jika sudah pernah melakukan kesalahan, biarlah semua itu menjadi pelajaran untuk menjadi orang yang lebih baik lagi....


NB : jangan berpikir untuk mengintip Timelineku untuk melihat semua status bermasalah itu, semua itu sama sekali bukan berlian, lagipula aku sudah menghapus sebagian besar diantaranya.... ^^

Monday, January 9, 2012

Toy Story 3. Stick Together No Matter What.

Well, film ketiga dari Toy Story (1995) yang rilis pada tahun 2010 ini merupakan salah satu favorit saya meskipun saya belum menuliskan reviewnya sekalipun.
Andy yang baru saja lulus dari SMU dan akan memulai kehidupannya sebagai mahasiswa nampaknya kurang memberi perhatian pada para mainan lamanya (yang sekarang tinggal Woody, Jessie, Bullseye, Buzz, Mr & Mrs.Potato Head, Rex, Slinki, ketiga Alien pizza planet dan Hamm karena yang lain, satu persatu telah dijual ulang dalam garasi-sale). Mereka kemudian mencoba menarik perhatian Andy yang telah remaja dengan berbagai cara. Para mainan itu kemudian sampai pada kesimpulan bahwa Andy telah melupakan mereka dan tentara-tentara mainan yang tersisa memilih pergi meninggalkan kamar Andy dengan parasut.
Di tengah kecemasan para mainan, Andy diminta oleh ibunya untuk segera beres-beres mengingat jumat nanti ia akan segera berangkat ke kampus untuk memulai kuliahnya. Well, ia tidak sepenuhnya melupakan mainan-mainannya. Ia memilih Woody untuk dibawa ke kampus dan yang lainnya disimpan di loteng. Kesalahan kecil terjadi dan mainan yang seharusnya disimpan di loteng justru berakhir di tempat sampah.
Karena kesal, para mainan itu kemudian ikut bersama Barbie milik adik Andy, Molly yang disumbangkan  ke Sunnyside Daycare.
Tempat itu memang seperti surga bagi mainan yang dibuang pemiliknya, sebab mereka seperti takan pernah kehabisan anak kecil untuk bermain. Woody yang juga turut terbawa ke Sunnyside membujuk teman-temannya untuk pulang karena Andy pasti akan mencari mereka. Sambutan yang baik dari para mainan di Sunnyside dan kekesalan para mainan karena dilupakan membuat Buzz dan kawan-kawab memilih tinggal di Sunnyside. Woody yang marah berusaha menemukan jalan pulang meskipun dia lalu ditemukan oleh seorang anak perempuan bernama Bonnie dan dibawa pulang.
Di Sunnyside, Barbie bertemu dengan Ken, boneka yang memang ditakdirkan untuk berpasangan dengan Barbie. Selain itu ada juga Lotso-Huggin, seorang boneka beruang yang dianggap sebagai pemimpin di Sunnyside. Buzz dan kawan-kawab ditempatkan di ruang bermain untuk anak-anak dibawah tiga tahun dan itu sangat menyiksa sementara Lotso, Ken dan mainan lain (termasuk barbie) berada di ruangan yang anak-anaknya lebih 'ramah'.
Kembali ke Woody. Bonnie menikmati bermain dengan boneka cowboy barunya dan Woody seperti menemukan Andy lagi dalam diri Bonnie, sebab Bonnie sangat memperhatikan mainan-mainannya. Ketika Woody mengatakan kepada mainan-mainan Bonnie (Dolly, Trixie, Mr.Pricklepants dan Buttercup) bahwa teman-temannya ada di Sunnyside dan dia harus membawa mereka pulang ke Andy sebelum jumat, para mainan itu mengatakan bahwa Sunnyside diperintah oleh mainan jahat yang bernama Lotso. Salah satu mainan Bonnie yang bernama Chuckles ternyata adalah mainan yang dulu dimiliki oleh seorang gadis bernama Daisy. Chuckles, bersama dengan Big Baby dan Lotso yang sekarang di Sunnyside ternyata tertinggal di tempat piknik Daisy dan orangtuanya. Saat mereka kembali ke rumah, Daisy telah membeli Lotso lain.
Lotso yang marah memanipulasi Big Baby dan Chuckles untuk ikut dengannya kendati Big Baby dan Chuckles sebenarnya masih bisa pulang ke Daisy.
Mereka kemudian datang ke Sunnyside dan tinggal disana. Lotso lalu memanipulasi semua mainan untuk mematuhinya sehingga tidak ada mainan yang dapat melarikan diri dari Sunnyside.
Buzz dan kawan-kawan kemudian berada dalam masalah saat Buzz di reset dan membuatnya mengurung teman-temannya sendiri untuk tetap dimainkan anak-anak batita yang sangat tidak ramah pada mainan.
Woody lalu kembali ke Sunnyside dan mencoba menyelamatkan teman-temannya dengan bantuan mainan telepon tua yang baik. Mereka berhasil tetapi ketika mereka hampir tiba di luar Sunnyside, Lotso dan mainan yang lain muncul dan menangkap mereka. Woody lalu mengingatkan Big Baby dan Lotso akan Daisy dan itu membuat Lotso marah. Kalung Big Baby yang bertuliskan Daisy (Woody dapatkan dari Chuckles) dihancurkan oleh Lotso dan membuat Big Baby membuangnya ke dalam tempat sampah. Woody ikut ke dalam tong sampah dan semuanya ikut untuk menyelamatkan Woody kecuali Ken dan Barbie.
Saat mereka terjebak di dalam mesin daur ulang dan Lotso melarikan diri dengan cara liciknya, Woody dan kawan-kawan diselamatkan oleh cakar penjepit yang digerakan oleh tiga alien pizza planet. Mereka sangat memuja cakar sejak masih di dalam kotak mainan di pizza planet dan saat di pembuangan sampah, memisahkan diri dari awal untuk melihat benda itu.
Setelah bersusah payah tiba di kamar Andy, para mainan segera masuk ke kotak yang akan ditaruh di loteng dan mengucapkan perpisahan kepada Woody yang akan pergi bersama Andy.
Woody yang tidak tega melihat hal itu menuliskan sesuatu di kertas saat Andy sedang berpisah dengan ibu, Molly dan anjingnya Buster. Andy lalu membaca tulisan Woody dan membawa kota 'Loteng' ke rumah Bonnie. Ia disambut ramah oleh ibu Bonnie dan Bonnie yang sedang bermain dengan mainannya tentang hantu-bakery.
Andy mengatakan bahwa seseorang bilang padanya bahwa Bonnie adalah anak yang baik terhadap mainan. Ia lalu memberika semua mainannya kepada Bonnie dan menemukan Woody di dasar kotak. Andy awalnya enggan memberikan Woody kepada kepada Bonnie, tetapi setelah dia mengatakan bahwa Woody adalah mainan yang spesial, bukan karena kehebatannya dalam petualangan, tetapi karena dia tak pernah menyerah untuk selalu bersama dengan pemiliknya. Andy lalu meminta Bonnie menjaga Woody untuknya dan mereka bermain bersama hingga waktu makan siang saat Andy harus pergi.
Andy hendak masuk ke mobilnya saat Bonnie melambaikan tangan Woody dan ekspresi Andy sedikit berubah. Ia bergegas masuk ke mobilnya, melihat sekali lagi ke arah mainan-mainannya dan berkata "Thanks Guys,".
Film berakhir dengan Andy yang mengendarai mobilnya menjauhi rumah Bonnie dan Bonnie dijemput ibunya untuk makan siang. Woody menatap kepergian Andy bersama teman-teman mainannya (baik yang baru maupun yang lama) dengan satu kalimat : "So long, partner."

Pendapat pribadi : film ini adalah bagian yang terbaik dari trilogi Toy Story.
Bagaimana seorang anak kecil yang mencintai mainannya tumbuh dan harus meninggalkan semua itu saat kedewasaan menjemputnya adalah tema yang saya ancungi jempol. Banyak hal dalam Toy Story 3 yang bagi saya sangat mengesankan. Fakta bahwa Andy selama ini tidak punya ayah (saya baru sadar hal itu setelah menyaksikan Toy Story 3) dan ibunya adalah single-mother merupakan bagian yang cukup menarik dalam film ini. Sebab terlihat bahwa Andy dan adiknya, Molly tumbuh sehat dalam banyak aspek serta keluarga ini yang tampak solid dengan hanya ibu yang mengasuh tentu merupakan pertanda bahwa ibunya adalah karakter yang bisa menangani banyak hal (thanks to Ms. Mary Pols untuk perspektifnya mengenai hal ini).
Lee Unkrich, yang menyutradarai film ini mengakui (seperti yang disampaikannya kepada Mary Pols) bahwa kekayaan emosional tokoh seperti Andy, dapat dibangun secara nyata dengan fakta bahwa dia tidak memiliki seorang ayah. Disini Unkrich mengatakan bahwa jika kau memiliki ayah dan ibu maka semuanya cenderung akan baik-baik saja.
Disini saya pribadi melihat bahwa mereka (Pixar) tidak ingin menciptakan Andy yang kekurangan kasih sayang ataupun bermasalah terkaitnya tidak lengkapnya keluarga tetapi dari apa yang saya alami (terkait fakta bahwa saya juga hanya dibesarkan oleh seorang single-mother), saya dapat menyimpulkan bahwa produser ingin memperlihatkan Woody dan kawan-kawan telah menjadikan Andy karakter yang punya kedewasaan tetapi juga tidak meninggalkan hatinya sebagai seorang anak kecil.
Lima bintang untuk Toy Story daaaaan, saya tidak sabar menanti Toy Story 4 yang akan rilis tahun 2015 nanti. Hope it will be as good as this...
^_^

Thursday, January 5, 2012

Easy A. Rumor Is A Fireworks.

Olive Penderghast (Emma Stone), adalah seorang gadis baik-baik yang pandai, ramah dan tidak menonjol di sekolahnya. Gadis yang tinggal di California ini terjebak dalam kebohongan yang mengacaukan reputasinya. Ketika Olive berbohong sedikit kepada sahabatnya Rhiannon (Aly Michalka)  tentang ia yang tidur dengan seorang pria kuliahan  bernama George (bukan karena ia mau tetapi karena Rhiannon tampak bersemangat mendengar kebohongan itu), ia membuatnya dirinya dikenal di sekolahnya  sebagai cewek nakal. Olive kemudian harus berbohong lagi ketika ia diminta Brandon (Dan Byrd) untuk berpura-pura menjadi kekasihnya agar Brandon tidak terus-menerus dipanggil Gay (yang mana sebenarnya Brandon adalah seorang Gay).
Mereka berdua kemudian menjalankan skenario "hubungan seks palsu'' di pesta Melody Bostic. Imbas dari hal ini adalah Brandon lebih dianggap oleh teman-temannya di sekolah sedangkan Olive semakin dianggap (maafkan bahasa saya) pelacur di sekolahnya. Ia lalu menjadi cara anak-anak kurang populer untuk menaikan reputasi mereka (caranya dengan membayar Olive untuk pura-pura "tidur" dengan mereka). Maka bola salju pun semakin besar. Rhi marah pada Olive apalagi setelah Olive menggunakan tanda A merah di pakaiannya seperti dalam kisah Scarlet Letter karangan Nathaniel Hawthorne sebagai lambang Adultery. Rhi juga jengkel karena Olive menarik perhatian cowok pujaan Rhi, Anson (Jake Sandvig).
Dengan reputasi barunya, Olive menjadi sasaran kebencian Marriane (Amanda Bynes), cewek sekertaris OSIS yang terkenal religius dan ekstrimis. Benang yang telah kusut semakin kusut dengan fakta bahwa istri dari guru favorit Olive, Mr.Griffith (Thomas Haden Church), tidur dengan pacar Marriane, Micah (Cam Gigandet) dan menularkan Chlamydia pada cowok itu. Saat didesak oleh orangtuanya, Micah mengatakan ia ditulari Chlamydia dari Olive. Ia mengatakan itu agar Mrs.Griffith (Lisa Kudrow) yang adalah guru BP sekolah mereka, tidak dipecat. Olive yang kasihan pada Mrs.Griffith mengikuti alur skenario itu dan mengakui bahwa ia yang menularkan Chlamydia pada Micah.
Ia kemudian dikucilkan oleh sebagian besar siswa dan bahkan Rhi pun turun tangan melawannya dan menuntut ia keluar dari sekolah. Saat Olive diajak kencan oleh Anson, cowok itu mengajak Olive untuk tidur dengannya. Olive kontan menolak karena dia bukan cewek seperti itu dan juga karena Rhi adalah temannya.
Saat Anson meninggalkan Olive di parkiran restoran lobster, muncullah pangeran kuda putih yang nampaknya tidak terlalu dianggap dalam film ini.
Todd, atau lebih dikenal dengan nama Woodchuks Tood (Penn Badgley), adalah seorang cowok yang disebut-sebut membagi ciuman pertamanya pada Olive saat mereka duduk kelas delapan. Padahal, kenyataannya waktu itu mereka berada di dalam kamar tanpa melakukan apa-apa hanya karena Todd gugup. Olive menjaga nama baik Todd dengan mengatakan mereka berciuman padahal itu adalah kebohongan besar.
Saat mengantarkan Olive pulang dari restoran lobster, Todd lalu mengakui bahwa yang menjadi ciuman pertamanya adalah Rhi dan gadis itu payah. Olive naik pitam dan mengatakan ia hampir saja menyesal mau mengencani Anson dan menambahkan bahwa "She know what i feel to you," dan kemudian menyangkal dengan mengatakan "I said 'felt'".
Dengan tekad ingin memperbaiki semuanya, Olive mendatangi "Klien-klien"-nya dan meminta mereka mengakui semua kebohongan yang mereka katakan. Sudah jelas, tak ada yang mau mengaku. Semua, kecuali Todd, yang Olive percayai akan membantu. Todd secara tidak langsung telah memberikan suatu pernyataan dengan melarikan diri dari rumah bersama seorang pria negro (yang mana membuat Olive mengatakan ia berhutang pada Mark Twain - terkait kisah Huckleberry Finn).
Olive kemudian membuat gebrakan yaitu dengan menceritakan yang sebenarnya kepada Mr.Griffith tentang istrinya dalam 3 detik. Gebrakan lainnya adalah dengan bernyanyi di pembukaan pertandingan basket bersama Woodchuck Todd yang adalah maskot dan meengundang semua orang untuk menyaksikan dia di internet pada jam 6 sore. Maka Olive pun menceritakan semua kisah kebohongan itu di depan puluhan orang yang menyaksikannya. Semua detil lengkap ia beberkan dan kali ini semuanya adalah fakta.
Kisah ini berakhir dengan Todd yang menjemput Olive untuk jalan-jalan dengan kendaraan pinjaman. Olive mengirimkan pesan kepada Rhi dan meminta maaf telah berbohong. Mr.Griffith mulai membangun tembok terhadap istrinya dengan mendiamkan guru BP itu. Marriane juga tampak bersalah telah menuduh Olive dan Brandon nampaknya telah menemukan seseorang yang tepat untuknya.

Easy A. Kisah yang segar, menarik dan mengundang tawa. Tema film ini cukup menggelitik sebab kenyataan yang terjadi dalam komunitas remaja terutama SMA dan SMP adalah bahwa mereka sangat tertarik dengan reputasi bahkan menghalalkan cara berbohong untuk mendapatkan reputasi itu
Well, Emma Stone, Amanda Bynes dan Aly Michalka yang begitu memukau dengan akting mereka tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi film ini. Kehadiran aktris dan aktor senior juga membuat film ini semakin berisi dan akan sama menghiburnya dengan menonton The Adventure of Huckleberry Finn. Produk Hollywood yang sangat bagus menurut saya, dan seperti kata Claudia Puig di USA Today :

"Straight A's for EASY A" ^^

Tuesday, January 3, 2012

Quotes


HOW WE TREAT PEOPLE, DETERMINE HOW THEY ACT IN THEIR LIFE
TREAT WISELY !

Angus. Thongs and Perfect Snogging.

Georgia Nicholson (Georgia Groome) nampaknya tidak dapat menemukan ketenangan batin di usianya yang ke-empatbelas. Georgia dan gengnya Jas (Eleanor Tomlinsin), Ellen (Manjeeven Grewal) serta Rosie (Georgia Henshaw) yang tinggal di Eastbourne, Inggris, menghabiskan hari-hari mereka menghayal tentang pangeran kuda putih mereka.
Saat Georgia dan Jas kemudian bertemu dengan dua orang kembar Robbie (Aaron Johnson) dan Tom (Sean Bourke), mereka berdua kemudian mulai berusaha menarik perhatian kedua cowok tersebut. Sayangnya Georgia kurang beruntung dibanding dengan Jas. Robbie telah berkencan dengan Lindsay (Kimberly Nixon) yang mempunyai dada terbesar di sekolah (belakangan diketahui semua itu hanya PLASTIK).
Georgia bahkan menggunakan trik sesama-penyuka-kucing terhadap Robbie dengan berpura-pura kehilangan kucingnya Angus, agar Robbie mau membantunya mencari kucing tersebut. Selain itu Georgia berusaha membuat Robbie cemburu dengan mengencani Dave "The Laugh" (Tommy Bastow) dan kemudian menolak saat Dave berusaha menciumnya. Georgia juga mengikuti "Snogging Lesson" (baca : pelajaran ciuman) dari Peter Dyer (Liam Hess) sorang cowok yang terkenal jago dalam ciuman. Tapi nampaknya semua usaha itu seakan tidak memperlihatkan hasil. Georgia mengalami masa-masa sulit saat ayahnya pergi bertugas di New Zealand dan ibunya terlihat dekat dengan pria tampan yang merenovasi rumah mereka. Jas juga bertengkar dengannya sebab Georgia seakan iri dengan hubungan Jas-Tom sementara dia semakin jauh dengan Robbie pasca sikapnya yang tidak mengenakan terhadap teman Robbie, Dave "The Laugh".
Dari semua itu Georgia mulai menumbuhkan kedewasaannya dan tidak lagi bersikap kekanak-kanakan. Bahkan ketika fakta bahwa ayahnya dipromosikan untuk bekerja di New Zealand sehingga mereka sekeluarga harus pindah ke sana, Georgia berusaha menghadapi semua itu dengan dewasa dan mempersiapkan kepindahannya.
Ketika ulangtahunnya yang kelimabelas, ibunya kemudian memberinya hadiah dengan mengajaknya pergi ke club malam pertamanya. Georgia awalnya khawatir mereka akan pergi ke klub yang sama dimana ulangtahun Lindsay (yah, mereka berulangtahun di tanggal yang sama) sedang diselenggarakan.
Ternyata kejutan telah menantinya. Semua teman-temannya ada disana, bahkan ayahnya juga kembali dari New Zealand dan menegaskan bahwa hubungan ayah dan ibunya tidak renggang sama sekali. Kecurigaan Georgia tidak beralasan karena sebenarnya yang merenovasi rumah mereka telah mempunyai kekasih.
Yang lebih mengejutkan lagi adalah Robbie yang muncul di pestanya bersama grup bandnya Stiff Dylan. Robbie lalu menyanyikan lagu barunya yang diinspirasi dari cewek gila yang bernama Georgia. Saat Lindsay datang ke pesta Georgia dan berusaha mengacaukannya karena semua undangan pestanya justru ada di pesta Georgia, Jas dan yang lain mempermalukan Lindsay dengan membuktikan bahwa dadanya Lindsay sebenarnya isinya hanyalah plastik.
Georgia lalu membuat resolusi dalam hidupnya dan mengatakan bahwa dia bahagia dengan kehidupannya saat ini, bersama pangeran kuda putihnya, Robbie.

Tema dan alur film ini sebenarnya biasa saja karena sebagian besar drama saat ini juga mengetengahkan kisah seperti itu. Yang membuat film ini menarik adalah karena film ini menyajikannya dengan cara yang jujur sebagaiamana kegalauan di kalangan remaja tumbuh. Unsur komedi dan pelajaran moral di film ini juga sangat baik bagi remaja seusia Georgia yang terkenal labil.
Angus, Thongs and Perfect Snogging mungkin bukan film terkenal yang memenangkan penghargaan, tapi film ini adalah hiburan yang sangat baik.. ^_^


The Green Hornet. Breaking The Law To Protect It.

Satu lagi film yang menemani saya melewati liburan. Di hari kedua menjelang tiga di tahun duaribuduabelas ini, saya 'hendak' mengulas sedikit (gak usah banyak-banyak yahh.. :) tentang film yang dirilis hampir setahun lalu.
Green Hornet yang kisahnya telah muncul dalam berbagai media sejak tahun 1930an ini dirilis pada tanggal 14 Januari 2011 lalu. Film ini cukup menarik perhatian sejak awal promosinya karena bintang-bintang kenamaan seperti Seth Rogen dan Cameron Diaz serta superstar Asia Jay Chou turut bermain dalam film bergenre Action - Comedy - Crime ini.
Latar belakang Green Hornet sendiri cukup mirip dengan latar belakang Batman yang adalah pemuda kaya raya dengan perusahaan besar, menjadi Vigilante (tukan main hakim sendiri) di jalanan kota yang penuh dengan pelaku kriminal.
Dalam Green Hornet, ada dua tokoh yang penting, yaitu Britt Reid (Seth Rogen), pemuda kaya yang menggunakan nama Green Hornet dan Kato (Jay Chou), pegawai Britt yang ahli dalam menciptakan mesin canggih serta mahir dalam ilmu beladiri. Kato sendiri tidak memiliki nama kode seperti Green Hornet. Ia lebih dikenal sebagai pengikut-tak-bernama dari Green Hornet. Itu sangat ironis mengingat Britt tidak punya keahlian bela diri dan selalu bersikap selayaknya anak kaya raya yang manja. Kato adalah tokoh yang sepantasnya disebut superhero karena ia yang menciptakan sebagian besar Gadget Green Hornet dan ia juga yang mempersenjatai Black Beauty, mobil Green Hornet yang super canggih serta mampu mengubah warna bodynya dalam waktu singkat (yaaay! gimme one!).
Selain bekerja 'paruh waktu' sebagai Green Hornet, Britt uga punya tanggung jawab menjalankan perusahaan media yang diwariskan ayahnya yaitu koran The Sentinel. Britt dan Kato kemudian mempekerjakan Lenore (Cameron Dias :)))) yang secara diam-diam, digunakan oleh Green Hornet sebagai perancang segala tindakan para vigilante hijau; Lenore memiliki pengetahuan di bidang Kriminalogi dan dia juga seorang jurnalis handal.
Masalah menjadi rumit ketika Green Hornet harus berhadapan dengan penjahat yang menderita krisis paruh baya bernama Chudofsky (yang mengubah namanya menjadi Bloodofsky -____-') yang bekerja sama dengan pembunuh ayah Britt.
Green Hornet adalah hiburan yang sangat menarik. Saya sendiri telah menyaksikannya sekitar delapan kali dan sama sekali tidak merasa bosan menontonnya. Akting Jay Chou yang sangat pas dengan karakter Kato juga menjadi salah satu alasan saya mengatakan film ini sangat menghibur. Cameron Diaz yang kocak serta tingkah Seth Rogen yang mengundang tawa tentunya juga membuat Green Hornet senantiasa menjadi hiburan yang layak bagi siapa saja.
Five stars for this movie! ^_^

Monday, January 2, 2012

Friend's Quotes



A GOOD FRIEND OF MINE EVER TOLD ME :

"If you can't find somebody for you to love,
maybe you should wait until that somebody finds you"