PEOPLE CAN BE VERY SMART, BUT AS LONG AS HE DID NOT WRITE, HE WILL BE NO ONE IN HISTORY....

Sunday, December 18, 2011

Apakah ADVERTORIAL boleh "bertengger" Dalam Jurnalisme yang baik?

Journalism (from issue.cc)
Judul diatas adalah sebuah pertanyaan kecil yang ditanyakan dalam UAS Dasar Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi UKP. Pertanyaan tersebut tentunya ditujukan untuk melatih mahasiswa berpikir kritis tentang bagaimana seharusnya jurnalisme yang baik (terutama di negara seperti Indonesia yang tengah berkembang dengan dukungan pers). Untuk menjawab pertanyaan diatas, saya akan mencoba bersikap non-analitis dan memberikan pandangan saya sebagai mahasiswa semester pertama jurusan Ilmu Komunikasi.
Jika menilai dari banyak aspek, kita akan diperhadapkan oleh kebimbangan tentang keberadaan Advertorial dalam dunia jurnalisme. Menurut  saya, dua sisi yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
Pertama, dalam kaidahnya sebagai tempat masyarakat mendapatkan informasi, jurnalisme tentu memiliki sesuatu yang disebut "sumber hidup". Janganlah kita bersikap hipokrit dengan mengatakan bahwa koran, majalah, tabloid dan semua bentuk jurnalisme lainnya dapat berdiri teguh tanpa uang. Jurnalisme, apapun bentuknya, membutuhkan dana untuk kelangsungan hidupnya. Nah, untuk tetap bertahan, jurnalisme membutuhkan pemasukan yang  berasal dari Advertorial di dalamnya.
Kedua
, Advertorial selain menyampaikan sesuatu tentang produk yang mengundang masyarakat bersifat konsumtif, Advertorial sebenarnya memiliki fungsi informatif yang berguna bagi khalayak. Contoh sederhananya adalah saat Advertorial suatu koran menuliskan tentang obat-obatan tradisional untuk penyakit tertentu. Informasi seperti itu merupakan informasi yang dapat membantu kehidupan masyarakat. Begitu pula dengan informasi pada Advertorial terkait dengan sandang, pangan dan papan yang kurang lebih, dibutuhkan oleh masyarakat.
Dengan melihat kedua poin itu, saya kira Advertorial diperbolehkan untuk menjadi bagian dalam jurnalisme yang baik. Hanya saja, dalam penulisannya, Advertorial dituntut untuk menggunakan bahasa yang benar-benar mendefinisikan kelebihan atau kekurangan suatu produk tanpa menambahi atau menguranginya. Dengan begitu, Advertorial dapat menjadi elemen yang mendukung jurnalisme sebagai pilar keempat dalam pembangunan di masyarakat.

^_^

No comments:

Post a Comment