Penghujung tahun 2011 sudah di depan mata. Sudah tak ada tanggal di kalender yang lama. 2012 Definitely on his way. Di malam tahun baru, saya punya review kecil tentang film yang (juga) merupakan film adaptasi dari kisah anak-anak Beauty and The Beast.
Beastly menceritakan tentang kisah Kyle (Alex Pettyfer) seorang remaja yang memiliki hampir segalanya (wajah, kekayaan, kesempatan dan ketenaran). Kyle menjadi pribadi yang angkuh dan memandang orang lain sebatas tampak luarnya saja. Ketika dia dengan ceroboh menghina tampang Kendra (Mary-Kate Olsen) yang ternyata adalah Encantress si penyihir, Kyle terperangkap dalam tubuh jelek yang wajahnya jauh dari menawan. Kendra mengatakan, hanya cinta dari seorang gadis yang dapat memudarkan sihir itu dari diri Kyle dan jika setahun telah berlalu tanpa ada gadis yang mengatakan ia mencintai Kyle, maka Kyle akan terperangkap dalam tubuh jelek itu selama-lamanya.
Saat Kyle putus asa dan ayahnya juga melakukan penolakan terhadap dia, Kyle menemukan cintanya di dalam diri Lindy (Vanessa Hudgens), gadis mantan teman sekolahnya.
Beastly menceritakan tentang kisah Kyle (Alex Pettyfer) seorang remaja yang memiliki hampir segalanya (wajah, kekayaan, kesempatan dan ketenaran). Kyle menjadi pribadi yang angkuh dan memandang orang lain sebatas tampak luarnya saja. Ketika dia dengan ceroboh menghina tampang Kendra (Mary-Kate Olsen) yang ternyata adalah Encantress si penyihir, Kyle terperangkap dalam tubuh jelek yang wajahnya jauh dari menawan. Kendra mengatakan, hanya cinta dari seorang gadis yang dapat memudarkan sihir itu dari diri Kyle dan jika setahun telah berlalu tanpa ada gadis yang mengatakan ia mencintai Kyle, maka Kyle akan terperangkap dalam tubuh jelek itu selama-lamanya.
Saat Kyle putus asa dan ayahnya juga melakukan penolakan terhadap dia, Kyle menemukan cintanya di dalam diri Lindy (Vanessa Hudgens), gadis mantan teman sekolahnya.
Ketika ayah Lindy membunuh seorang preman dan saudara preman tersebut mengancam untuk membunuh Lindy, Kyle menawarkan perlindungan terhadap Lindy di rumah pengasingannya yang jauh dari pusat New York. Kisah cinta antara keduanya kemudian tumbuh dengan bantuan Zola (Lisa Gay Hamilton), pembantu yang bersama dengan Kyle di pengasingan serta Will (Neil Patrick Harris), mentor Kyle yang pandai namun buta.
Kisah Beastly memang merupakan kisah klasik yang indah (siapa yang tak kenal Beauty and The Beast, film animasi tahun 1991 yang berhasil meraih 6 penghargaan Oscar dan pada tanggal 13 Januari 2012, akan dirilis versi 3Dnya) dan tentu saja, kisah yang tak lekang oleh waktu.
Beberapa gubahan dari kisah lama Beauty and The Beast dalam film ini mampu memberikan sensasi baru bagi para penontonnya. Selain itu, unsur magis dan modern dalam ini juga menurut saya sangat menarik sebab ada beberapa film yang menyatukan kedua unsur tersebut dan justru menciptakan konflik yang tidak-masuk-akal.
Namun dibalik semua itu, eksekusi dalam Beastly sedikit melenceng dari ekspektasi saya pada awalnya. Unsur roman dan drama yang seharusnya mampu dieksplor lebih lagi oleh Vanessa dan Alex yang notabene bukanlah pendatang baru di dunia perfilman, justru tampak sedikit hambar, bahkan kaku. Klimaks film ini juga terkesan datar dan kurang greget. Jika saja durasi film ini ditambahkan sepuluh menit saja dan lebih mendefinisikan lagi bagaimana ikatan antara Kyle dan Lindy muncul, mungkin saya akan dengan sepenuh hati memberikan lima bintang kepada film ini.
Terlepas dari segala kekurangannya, Beastly menjadi salah satu tontonan yang cukup menyenangkan dan seperti halnya kisah asli Beauty and The Beast, Beastly mampu menjadi hiburan penuh pelajaran moral bagi para penontonnya.
Kisah Beastly memang merupakan kisah klasik yang indah (siapa yang tak kenal Beauty and The Beast, film animasi tahun 1991 yang berhasil meraih 6 penghargaan Oscar dan pada tanggal 13 Januari 2012, akan dirilis versi 3Dnya) dan tentu saja, kisah yang tak lekang oleh waktu.
Beberapa gubahan dari kisah lama Beauty and The Beast dalam film ini mampu memberikan sensasi baru bagi para penontonnya. Selain itu, unsur magis dan modern dalam ini juga menurut saya sangat menarik sebab ada beberapa film yang menyatukan kedua unsur tersebut dan justru menciptakan konflik yang tidak-masuk-akal.
Namun dibalik semua itu, eksekusi dalam Beastly sedikit melenceng dari ekspektasi saya pada awalnya. Unsur roman dan drama yang seharusnya mampu dieksplor lebih lagi oleh Vanessa dan Alex yang notabene bukanlah pendatang baru di dunia perfilman, justru tampak sedikit hambar, bahkan kaku. Klimaks film ini juga terkesan datar dan kurang greget. Jika saja durasi film ini ditambahkan sepuluh menit saja dan lebih mendefinisikan lagi bagaimana ikatan antara Kyle dan Lindy muncul, mungkin saya akan dengan sepenuh hati memberikan lima bintang kepada film ini.
Terlepas dari segala kekurangannya, Beastly menjadi salah satu tontonan yang cukup menyenangkan dan seperti halnya kisah asli Beauty and The Beast, Beastly mampu menjadi hiburan penuh pelajaran moral bagi para penontonnya.
^_^
No comments:
Post a Comment